Thursday, March 31, 2016

media tiga dimensi


MEDIA TIGA DIMENSI




A.    Pengertian Media Tiga Dimensi

Media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Secara umum, media merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan pelajar  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.

Media pembelajaran itu salah satunya berupa media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai dimensi panjang, lebar, dan tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.

Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif. Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.

 

B.     Jenis-jenis Media Tiga Dimensi

1.      Model Padat (solid model)

Yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.

Dalam model ini siswa dapat melakukan kegiatan membuat model yang sangat bermanfaat dalam mengembangkan konsep realisme bagi dirinya. Melalui kegiatan konstruksi, menciptakan dan membentuk objek tertentu mereka ditantang untuk memecahkan masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang studi yang mereka pelajari. Melalui transformasi sederhana, menggunakan bahan-bahan murah para siswa menciptakan berbagai bentuk objek studi, sehingga hasil belajar lebih mendalam dan lebih mantap.

Kelebihan dari model padat:

a.       Dapat memberikan pengalaman secara langsung

b.      Dapat dibuat dengan biaya yang murah

c.       Dapat mengembangkan konsep realisme siswa.

Kekurangan dari model padat

a.       Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.

b.      Anak tuna netra sulit untuk mengaplikasikannya.


2.      Model penampang (cuteway model)

Yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah:

a.       Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang     belulang, paru-paru, jantung, bagian ginjal.

b.      Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-buahan.

Model penampang dibuat dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan terlalu besar atau terlalu kecil, misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan penjelasan tentang struktur bagian dalamnya.

Fungsi dari model ini adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model penampang bisa memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa diperbesar atau diperkecil. Yang perlu diperhatikan dalam membuat model penampang adalah, hanya bagian-bagian terpenting saja yang harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang kontras, sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan.

Kelebihan dari model penampang:

a.       Dapat memberikan pengalaman secara langsung

b.      Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.

c.       Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek yang sesungguhnya.

d.      Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.

e.       Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja

Kekurangan dari model penampang:

a.       Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.

b.      Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.

c.       Anak tunanetra sulit membandingkannya.

d.      Jika membeli alat peraga membutuhkan biaya yang besar.

3.      Model kerja (working model)

Yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada siswa.

Beberapa contoh model kerja adalah:

a.       Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.

b.      Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan apa yang tertera di dalam diagram.

c.       Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh:  Diorama di bagian bawah Monas Jakarta.

Model kerja dirancang untuk menunjukkan kepada para siswa bagaimana mekanisme suatu objek itu berfungsi. Berbagai model yang baik seringkali mempergunakan pewarnaan yang kontras pada bagian-bagian terpenting seperti pada blok mesin, kabel, sikuit, atau berbagai komponen menunjukkan hubungan satu sama lain. model kerja sangat mendorong rasa keingintahuan siswa.

Kelebihan dari model kerja:

a.       Memberikan pengalaman secara langsung.

b.      Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.

c.       Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

d.      Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kekurangan dari model kerja:

a.       Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.

b.      Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.

c.       Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.

d.      Anak tunanetra sulit untuk mengaplikasikannya secara sempura.

4.       Model Susun (Builed-up Model)

Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak.

Model susunan dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping memperlihatkan bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu per satu sehingga memperjelas pengertian. Dan bila sudah selesai dapat diletakkan kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model irisan. Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah rusak dan apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin tidak dapat disusun seperti semula

Kelebihan dari model susun

a.       Memberikan pengalaman secara langsung.

b.      Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.

c.       Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.

d.      Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.

e.       Dapat menunjkkan alur suatu proses secara jelas.

Kekurangan dari model susun

a.       Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.

b.      Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.

c.       Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.

 

 

C.    Karakteristik Media Tiga Dimensi

Karakteristik media dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan percakapan, maupun penciuman atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki belajar.

Secara umum karakteristik media tiga dimensi  adalah sebagai berikut:

1.      Pesan yang sama dapat disebarkan keseluruh siswa secara serentak

2.      Penyajiannya berada dalam kontrol guru

3.      Cara penyimpanannya mudah (praktis)

4.      Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan indera

5.      Menyajikan objek-objek secara diam

6.      Terkadang dalam penyajiannya memerlukan ruangan gelap

7.      Lebih mahal dari kelompok media grafis

8.      Sesuai untuk mengajarkan keterampilan tertentu

9.      Sesuai untuk belajar secara berkelompok atau individual

10.  Praktis digunakan untuk semua ukuran ruangan kelas

11.  Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.

 

D.    Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga Dimensi

Menurut Moedjiono (1992) kelebihan dari media visual tiga dimensi:

1.      Memberikan pengalaman secara langsung

2.      Penyajian secara konkrit dan menghindari  verbalisme

3.      Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya

4.      Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas

5.      Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Kelemahan media tiga dimensi yaitu:

1.      Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah

2.      Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit

3.      Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar

4.      Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya

 

No comments:

Post a Comment