MEDIA
TIGA DIMENSI
A.
Pengertian Media Tiga
Dimensi
Media adalah sebuah alat
yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee, 1997). Media pembelajaran
adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara pembelajar,
pengajar, dan bahan ajar. Secara umum, media merupakan segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan
atau keterampilan pelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber,
lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran
atau pelatihan. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung
secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran.
Media pembelajaran itu
salah satunya berupa media pembelajaran tiga dimensi, yaitu media yang
tampilannya dapat diamati dari arah pandang mana saja dan mempunyai
dimensi panjang, lebar, dan tinggi/tebal. Media tiga dimensi juga
dapat diartikan sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual
tiga dimensi. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat
dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia
sesungguhnya di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk
dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana
benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media
pembelajaran yang efektif. Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan
mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena
tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru,
bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
B.
Jenis-jenis Media Tiga
Dimensi
1.
Model Padat (solid
model)
Yaitu memperlihatkan bagian permukaan luar dari pada objek dan sering
kali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari
bentuk, warna dan susunannya. Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola,
anatomi manusia. Guna model padat untuk membantu dan melayani para siswa
sebagai informasi berbagai pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.
Dalam model ini siswa
dapat melakukan kegiatan membuat model yang sangat bermanfaat dalam
mengembangkan konsep realisme bagi dirinya. Melalui kegiatan konstruksi,
menciptakan dan membentuk objek tertentu mereka ditantang untuk memecahkan
masalah-masalah pengajaran dalam berbagai bidang studi yang mereka pelajari.
Melalui transformasi sederhana, menggunakan bahan-bahan murah para siswa
menciptakan berbagai bentuk objek studi, sehingga hasil belajar lebih mendalam
dan lebih mantap.
Kelebihan dari model padat:
a.
Dapat memberikan
pengalaman secara langsung
b.
Dapat dibuat dengan
biaya yang murah
c.
Dapat mengembangkan
konsep realisme siswa.
Kekurangan dari model padat
a.
Tidak dapat menjangkau
sasaran dalam jumlah besar.
b.
Anak tuna netra sulit
untuk mengaplikasikannya.
2.
Model penampang (cuteway
model)
Yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu
tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian
dalamnya. Model ini berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi
untuk mengganti objek sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah:
a. Anatomi manusia dan hewan : mata, gigi, kepala,
otak, tulang belulang, paru-paru, jantung, bagian
ginjal.
b. Kehidupan tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai,
akar, biji, tunas, bunga, buah-buahan.
Model penampang dibuat
dengan beberapa alasan yang antara lain benda aslinya tertutup dan terlalu
besar atau terlalu kecil, misalnya gunung berapi, sedang murid memerlukan
penjelasan tentang struktur bagian dalamnya.
Fungsi dari model ini
adalah menggantikan objek sesungguhnya. Selain itu model penampang bisa
memperjelas objek yang sebenarnya, karena bisa diperbesar atau diperkecil. Yang
perlu diperhatikan dalam membuat model penampang adalah, hanya bagian-bagian
terpenting saja yang harus ditonjolkan, biasanya dibubuhi warna-warna yang
kontras, sedangkan rincian yang tidak begitu penting dihilangkan.
Kelebihan dari model penampang:
a.
Dapat memberikan
pengalaman secara langsung
b.
Hasil belajar lebih mendalam
dan mantap.
c.
Dapat mempermudah
pehaman karena merupakan pengganti obyek yang sesungguhnya.
d.
Dapat dibuat dengan
biaya yang relatif murah.
e.
Belajar dapat difokuskan
pada bagian yang penting-penting saja
Kekurangan dari model penampang:
a.
Tidak dapat menjangkau
sasaran dalam jumlah yang banyak.
b.
Penyimpanan memerlukan
ruang dan perawatan.
c.
Anak tunanetra sulit
membandingkannya.
d.
Jika membeli alat peraga
membutuhkan biaya yang besar.
3.
Model kerja (working
model)
Yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan
bagian luar dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi
kepada siswa.
Beberapa contoh model kerja adalah:
a. Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur
derajat.Peralatan musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
b. Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian pokok dan
suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Guru menggunakan mock-up untuk
memperlihatkan bentuk berbagai objek nyata seperti kondensator-kondensator,
lampu-lampu tabung,serta pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan
apa yang tertera di dalam diagram.
c. Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3 dimensi mini
bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh: Diorama di bagian
bawah Monas Jakarta.
Model kerja dirancang untuk menunjukkan kepada
para siswa bagaimana mekanisme suatu objek itu berfungsi. Berbagai model yang
baik seringkali mempergunakan pewarnaan yang kontras pada bagian-bagian
terpenting seperti pada blok mesin, kabel, sikuit, atau berbagai komponen
menunjukkan hubungan satu sama lain. model kerja sangat mendorong rasa
keingintahuan siswa.
Kelebihan dari model kerja:
a.
Memberikan pengalaman
secara langsung.
b.
Dapat menunjukkan objek
secara utuh baik cara kerjanya.
c.
Dapat memperlihatkan
struktur organisasi secara jelas.
d.
Dapat menunjukkan alur
suatu proses secara jelas.
Kekurangan dari model kerja:
a.
Tidak dapat menjaangkau
sasaran dalam jumlah besar.
b.
Penyimpanannya
memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
c.
Untuk membuat alat
peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
d.
Anak tunanetra sulit
untuk mengaplikasikannya secara sempura.
4.
Model Susun (Builed-up
Model)
Model susun terdiri dari
beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari
objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga,
jantung, tengkorak, otak.
Model susunan
dimaksudkan struktur bagian dalam dari suatu benda, disamping memperlihatkan
bagian dalam obyek juga dapat dilepas atau dipreteli untuk dipelajari satu per
satu sehingga memperjelas pengertian. Dan bila sudah selesai dapat diletakkan
kembali pada posisinya semula. Model ini dapat berupa variasi dari model
irisan. Untuk model terbuka sebaiknya siswa disuruh hati-hati waktu
mempelajarinya. Karena disamping mahal harganya, juga agak mudah rusak dan
apabila alat penyetelnya rusak dapat mengganggu penampilan model tersebut dan mungkin
tidak dapat disusun seperti semula
Kelebihan dari model
susun
a.
Memberikan pengalaman
secara langsung.
b.
Penyajian secara
kongkrit dan menghindari verbalisme.
c.
Dapat menunjukkan objek
secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.
d.
Dapat memperlihatkan
struktur organisasi secara jelas.
e.
Dapat menunjkkan alur
suatu proses secara jelas.
Kekurangan dari model susun
a.
Tidak bisa menjangkau
sasaran dalam jumlah besar.
b.
Anak tuna netra sulit
untuk membandingkannya.
c.
Penyimpanannya
memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
C.
Karakteristik Media Tiga
Dimensi
Karakteristik media
dapat dilihat dari kemampuan membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran,
perabaan percakapan, maupun penciuman atau kesesuainnya dengan tingkat hirarki
belajar.
Secara umum karakteristik media tiga dimensi adalah sebagai berikut:
1.
Pesan yang sama dapat
disebarkan keseluruh siswa secara serentak
2.
Penyajiannya berada
dalam kontrol guru
3.
Cara penyimpanannya
mudah (praktis)
4.
Dapat mengatasi
keterbatasan ruang, waktu, dan indera
5.
Menyajikan objek-objek
secara diam
6.
Terkadang dalam
penyajiannya memerlukan ruangan gelap
7.
Lebih mahal dari
kelompok media grafis
8.
Sesuai untuk mengajarkan
keterampilan tertentu
9.
Sesuai untuk belajar
secara berkelompok atau individual
10.
Praktis digunakan untuk
semua ukuran ruangan kelas
11. Mampu menyajikan teori dan praktik secara terpadu.
D.
Kelebihan dan Kekurangan
Media Tiga Dimensi
Menurut Moedjiono (1992) kelebihan dari media visual tiga dimensi:
1.
Memberikan pengalaman
secara langsung
2. Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme
3.
Dapat menunjukkan objek
secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya
4. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara
jelas
5.
Dapat menunjukkan alur
suatu proses secara jelas.
Kelemahan media tiga dimensi yaitu:
1.
Tidak bisa menjangkau
sasaran dalam jumlah
2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan
perawatan yang rumit
3.
Untuk membuat alat
peraga ini membutuhkan biaya yang besar
4.
Anak
tuna netra sulit untuk membandingkannya